Penulisan Karya Ilmiah – Gaya Lama, Gaya Baru

Salah satu dampak positif dari perkembangan teknologi adalah perubahan paradigma bahwa karya ilmiah harus terpublikasi seluas-luasnya. Artinya hasil-hasil penelitian harus berkualitas dan memiliki kebaruan (novelty) sehingga layak terbit di jurnal ilmiah bereputasi.

Dalam tradisi lama, penulisan karya ilmiah mengikuti IMRAD, yaitu :
1. Introduction / Pendahuluan (dilanjutkan Tinjauan Pustaka)
2. Methods / Metode
3. Results / Hasil
4. Discussion / Pembahasan (dilanjutkan Kesimpulan dan Daftar Pustaka)

Di banyak perguruan tinggi bereputasi di dunia, pola penulisan hasil penelitian (terutama disertasi) tidak lagi menganut sistematika tradisional, yang terdiri atas Pendahuluan, Tinjauan Pustaka, Metode, Hasil dan Pembahasan, Simpulan dan Saran, serta Daftar Pustaka.

Setidaknya ada empat ciri penulisan karya ilmiah dengan paradigma baru :
1. Ringkas dan Tidak Berkepanjangan
Tak lazim lagi ada perguruan tinggi yang menentukan jumlah halaman minimum karya ilmiah tugas akhir, yang ada justru adalah batasan maksimum jumlah kata. Masih lekat diingatan kita bahwa Tinjauan Pustaka tak ubahnya adalah kliping koran dan rawan plagiat. Duh! Prinsip hari ini : ringkas + bermutu adalah lebih baik daripada tebal dan penuh kutipan.

2. Hemat Sumber Daya
Karena ringkas maka hemat sumber daya, baik itu hemat kertas, hemat tinta, hingga hemat ruang simpan.

3. Wajib Disebarluaskan
Saat ini, luaran penelitian mahasiswa harus dipublikasikan bersama dengan dosen pembimbing, baik di jurnal ilmiah, maupun makalah yang dipresentasikan secara lisan atau poster dalam konferensi ilmiah. Article-based Dissertation pun sudah mulai populer di Indonesia, alih-alih harus berupa Monograph.

4. Dapat Diakses Internet
Ada plus dan minus terkait hal ini, bahwa akses informasi melalui internet sangat memudahkan dan mempercepat pencarian informasi. Namun, kecanggihan ini dapat disalahgunakan untuk memilih sumber acuan secara sembarang dan yang lebih buruk lagi adalah melakukan plagiat. Kita harus lebih berhati-hati dan bijak.

 

————–


Muhammad Fauzan
Sabtu, 11 Maret 2023 (12.08 WIB)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *