Bagaimana Upgrading dalam Rantai Nilai Agribisnis Bermanfaat bagi Petani Kecil? – [Seri Tulisan Rantai Nilai Agribisnis)

Untuk dapat meningkatkan kinerja keseluruhan rantai nilai agribisnis, kita perlu menentukan tingkatan dalam rantai nilai yang paling efektif untuk ditingkatkan. Bila upgrading harus dilakukan di lebih dari satu tempat pada rantai nilai, kita perlu melihat dimana upgrading ini akan menghasilkan dampak terbaik dan bermanfaat bagi petani kecil.

Bush et al. (2019) menyatakan bahwa rantai nilai bisa dipandang sebagai cara untuk mencapai tujuan normatif, seperti pengentasan kemiskinan, penciptaan lapangan kerja, pemberian manfaat bagi kelompok tertentu di masyarakat, dan sebagainya. Tujuan-tujuan ini dapat dicapai melalui dukungan teknis dan upgrading pada titik-titik kunci di sepanjang rantai nilai.

Setidaknya ada 2 (dua) tujuan akhir dalam peningkatan rantai nilai untuk kaum miskin, termasuk petani kecil. Pertama, meningkatkan keseluruhan jumlah dan nilai produk yang dijual kaum miskin di dalam rantai nilai. Hal ini akan mengakibatkan diperolehnya pendapatan absolut yang lebih tinggi bagi kaum miskin, termasuk petani kecil, serta bagi para pelaku lainnya dalam rantai nilai. Tujuan kedua adalah mempertahankan bagian kaum miskin dalam sektor tersebut atau meningkatkan margin per produk sehingga petani kecil tidak hanya memperoleh pendapatan absolut namun sekaligus pendapatan relatif dalam jumlah yang lebih besar dibandingkan dengan para pelaku lain dalam rantai nilai.

Secara khusus, Porter (1985) memfasilitasi penilaian sistematis tentang karakteristik unik apa yang dimiliki atau dapat dikembangkan perusahaan untuk menciptakan keunggulan kompetitif yang memungkinkannya untuk secara menguntungkan menjual produk dengan kualitas yang sama dengan harga lebih rendah atau untuk menjual produk yang dibedakan lebih dari pesaingnya. Rantai nilai ala Porter adalah alat strategi bisnis yang tujuan utamanya adalah untuk membantu para manajer memutuskan bagaimana cara secara menguntungkan meningkatkan daya saing perusahaan.

(Sumber gambar : jobstreet.co.id)

 

Untuk menganalisis sejauh mana upgrading dapat bermanfaat bagi petani kecil, setidaknya ada 4 langkah yang harus dilakukan agar tujuan-tujuan diatas dapat dicapai:

  1. Menganalisis variasi/perbedaan dalam pengetahuan, ketrampilan, dan teknologi dalam berbagai proses yang berbeda dalam rantai nilai.
    Pada setiap proses dalam rantai nilai, tingkat pengetahuan dan teknologi yang digunakan akan dipetakan untuk berbagai pengguna yang berbeda, dengan fokus pada pengguna miskin dan non miskin.
  2. Mengidentifikasi rantai pasar yang berbeda berdasarkan pengetahuan, ketrampilan, dan teknologi yang diterapkan serta tingkat kualitas yang dicapai.
    Pada banyak rantai nilai, terdapat saluran pasar yang berbeda-beda, yang seringkali terkait dengan nilai dan konsumen akhir yang menggunakan produk. Dengan menganalisis berbagai saluran yang berbeda ini serta teknologi dan pengetahuan yang digunakan dalam saluran tersebutm kita dapat memperoleh gambaran yang jelas tentang berbagai kegiatan yang melibatkan petani kecil.
  3. Mengidentifikasi peluang upgrading untuk meningkatkan rantai pasar.
    Pada tahap ini, dilakukan analisis atas berbagai solusi upgrading yang mungkin dilakukan, khususnya bagi petani kecil.Berbagai tipologi upgrading telah digunakan untuk menganalisis bagaimana proses peningkatan terjadi. Salah satunya adalah pembedaan jenis upgrading menjadi 4 (empat), yaitu:

    1. Upgrading produk, mengacu pada diperkenalkannya produk-produk baru atau penyempurnaan produk lama.
    2. Upgrading proses, mengubah input menjadi output secara lebih efisien dengan mengatur ulang sistem produksi atau menggunakan teknologi yang lebih unggul.
    3. Upgrading fungsional, mengacu pada pertanyaan dasar tentang kegiatan mana yang harus mendapat konsentrasi penuh dari para pelaku dalam rantai atau adanya fungsi baru yang lebih unggul dalam rantai.
    4. Upgrading rantai (chain), menggunakan kompetensi yang diperoleh dalam rantai tertentu untuk pindah ke sektor baru.
      Dalam melihat upaya peluang upgrading, kita perlu melihat dampak upgrading tersebut pada keseluruhan rantai nilai. Untuk dapat meningkatkan kinerja keseluruhan rantai nilai, kita perlu menentukan tingkatan mana dalam rantai nilai yang paling efektif untuk ditingkatkan. Bila upgrading harus dilakukan di lebih dari satu tempat pada rantai nilai, kita perlu melihat di mana upgrading ini akan menghasilkan dampak terbaik bagi kaum miskin, utamanya petani kecil.
  4. Menganalisis opsi-opsi yang berada dalam jangkauan petani kecil.
    Pada tahap ini, fokus analisis berubah untuk melihat opsi-opsi upgrading yang dapat dijangkau oleh petani kecil. Ada banyak aspek yang dapat dipertimbangkan ketika kita memutuskan opsi peningkatan apa yang dapat dijangkau petani kecil. Berbagai isu penting yang perlu dipetimbangkan dalam memilih opsi upgrading yang potensial bagi petani kecil, diantaranya adalah kapasistas bereaksi pada perubahan permintaan, peran lembaga setempat dalam litbang dan inovasi, aliran informasi, sosialisasi, dan lain-lain.

Pada banyak rantai nilai agribisnis, kurangnya layanan yang bertujuan untuk membantu upaya upgrading bagi petani kecil seringkali menjadi hambatan besar pada kemungkinan peningkatan rantai. Penyedia layanan untuk peningkatan ketrampilan, pengetahuan, dan teknologi perlu dianalisis secara seksama agar layanan yang ditawarkan sesuai dengan kapasitas petani kecil.


Muhammad Fauzan
Rabu, 14 Juli 2021
20.59 WIB

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *