Salah satu dosa terbesar kita pada diri dan perasaan kita sendiri adalah mencoba membandingkan diri kita hari ini dengan orang lain.
Jordan Bernt Peterson, seorang psikolog klinis dan profesor psikologi dari University of Toronto, dalam bukunya yang keren, 12 Rules for Life: An Antidote to Chaos, menyampaikan bahwa kita seringkali membanding-bandingkan diri kita dengan pencapaian orang lain.
Kita seringkali merasa selalu kurang dan tertinggal dari kebanyakan orang. Hal ini akan membuat kita selalu sedih dan tidak puas terhadap apapun capaian kita sekarang, karena selalu ada seseorang di luar sana yang lebih hebat dari kita, dan membuat kita selalu merasa tertinggal. Hal tersebut tentunya akan menimbulkan hal-hal negatif terhadap diri kita. Kita mungkin akan membenci orang tersebut atau bahkan membenci diri sendiri.
Ingatlah bahwa kita seharusnya fokus terhadap diri kita sendiri.
Fokus untuk mengembangkan potensi diri untuk menjadi diri yang lebih baik daripada kemarin.
Compare yourself to who you were yesterday, not to who someone else is today
Jika hari ini kita berhasil push up sebanyak 20 kali, maka itu adalah capaian yang bagus karena kemarin kita hanya mampu push up sebanyak 15 kali. Besok, kita harus berusaha agar bisa push up sebanyak 21, 22, atau 23 kali. Jangan pernah membandingkan dirimu dengan atlet nasional yang terbiasa push up 100 kali sehari, ok?
Jadilah dirimu yang lebih baik dari kemarin, meski kemajuannya hanya 1%.
Kamu hari ini adalah versi terbaik dari hari-hari yang pernah ada.
Semangat !!
————–
Muhammad Fauzan
Selasa, 14 Februari 2023 (21.28 WIB)