Salah satu menu wajib di masa Work From Home (WFH) ini adalah mengikuti webinar. Baik yang skala nasional maupun internasional. Dalam satu hari kadang sampai ada 2-3 webinar yang saya ikuti. Bukan karena ingin mengoleksi sertifikat, sejujurnya saya sedang butuh banyak ilmu dan wawasan, terutama yang terkait dengan tema/topik yang ingin saya teliti untuk riset S3 nanti.
Bicara tentang kenapa sekarang banyak webinar. Tidak lain adalah karena proses digital transformation yang sedang berjalan cepat. Proses ini menggempur bangunan-bangunan dan pikiran-pikiran lama yang sebelumnya masih bisa bertahan karena merasa nyaman dengan hidup yang bakal baik-baik saja. Nyatanya dunia tak sebercanda itu!
Digital transformation is years away. A cartoon by Tom Fishburne. (@tomfishburne)
Nyatanya pandemi global Covid-19 memiliki efek kejut yang dahsyat. Adanya super-katalisator bernama lengkap “coronavirus disease 2019” ini memaksa setiap bangunan, baik bermotif ekonomi ataupun non-ekonomi, untuk mempercepat proses transformasi digitalnya. Baik disisi internal maupun eksternal. Instansi pendidikan seperti kampus pun tak ketinggalan.
Maraknya webinar atau web seminar adalah satu bentuk positif hasil transformasi digital dalam dunia akademik. Jika sebelumnya mengadakan seminar harus mahal dan merepotkan, kini “syarat” itu sudah hilang. Dari sisi peserta, biaya menjadi sangat murah. bahkan gratis kalo loe tau password wifi tetangga. Hehe..
Kedepan, di era normal baru. Webinar akan semakin menjadi kebutuhan. Layaknya makanan bergizi namun harganya murah, dia akan menjadi standar dalam proses penyebarluasan ilmu pengetahuan. Selamat datang di era informasi!
Alhamdulillah pada tanggal 29 Mei 2020 yang lalu, saya berkesempatan untuk menjadi salah satu pemakalah dalam Webinar Nasional 2020 : Kontribusi Usaha Ternak Lokal Sebelum dan Sesudah Pandemi dalam Memenuhi Protein Hewani di Indonesia, yang diselenggarakan oleh Perhimpunan Ilmuwan Sosial Ekonomi Peternakan Indonesia (Persepsi). Dan cukup surprise, diakhir acara diumumkan bahwa saya menjadi Presenter Terbaik dalam sesi paralel acara tersebut. Ini menjadi pelecut semangat bagi saya untuk terus berkarya. Bismillah!